Archive for 2014
Pengertian Mikrokontroler
Mikrokontroler merupakan sebuah sistem komputer yang seluruh
atau sebagian besar elemennya dikemas dalam satu chip IC, sehingga sering disebut single
chip microcomputer. Lebih lanjut, mikrokontroler merupakan sistem komputer yang mempunyai satu atau beberapa tugas yang sangat spesifik, berbeda dangan PC (Personal Computer) yang memiliki beragam fungsi. Perbedaan lainnya adalah perbandingan RAM dan ROM yang sangat berbeda antara komputer dengan mikrokontroler.
chip microcomputer. Lebih lanjut, mikrokontroler merupakan sistem komputer yang mempunyai satu atau beberapa tugas yang sangat spesifik, berbeda dangan PC (Personal Computer) yang memiliki beragam fungsi. Perbedaan lainnya adalah perbandingan RAM dan ROM yang sangat berbeda antara komputer dengan mikrokontroler.
Mikrokontroler adalah sebuah system microprocessor dimana
didalamnya sudah terdapat CPU, ROM, RAM, I/O, Clock dan
peralatan internal lainnya yang sudah
saling terhubung dan terorganisasi (teralamati) dengan baik oleh pabrik
pembuatnya dan dikemas dalam satu chip yang siap
pakai. Sehingga kita tinggal memprogram isi ROM sesuai aturan penggunaan oleh
pabrik yang membuatnya menurut Winoto (2008:3).
Teknologi yang digunakan pada mikrokontroler AVR berbeda dengan
mikrokontroler seri MCS-51. AVR berteknologi RISC (Reduced Instruction Set
Computer), sedangkan seri MCS-51 berteknologi CISC (Complex Instruction Set Computer). Mikrokontroler AVR
dapat dikelompokkan menjadi empat kelas, yaitu keluarga ATtiny, keluarga
AT90Sxx, keluarga ATMega, dan keluarga AT89RFxx. Pada dasarnya yang membedakan
masing-masing kelas adalah memori, kelengkapan periperal dan fungsi-fungsi
tambahan yang dimiliki. Berikut ini penjelasan lebih lengkap mengenai
Mikrokontroler ATMega8535:
ATMega8535 adalah mikrokontroler CMOS 8 bit daya rendah berbasis arsitektur RISC.
Instruksi dikerjakan pada satu siklus clock, ATMega8535
mempunyai throughputmendekati 1 MIPS per MHz,
hal ini membuat ATMega8535 dapat bekerja dengan kecepatan tinggi walaupun
dengan penggunaan daya rendah. Mikrokontroler ATmega8535 memiliki beberapa
fitur atau spesifikasi yang menjadikannya sebuah solusi pengendali yang efektif
untuk berbagai keperluan. Fitur-fitur tersebut antara lain:
1. Saluran I/O sebanyak 32
buah, yang terdiri atas Port A, B, C
dan D
2. ADC (Analog to Digital Converter)
3. Tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan perbandingan
4. CPU yang terdiri atas 32 register
5. Watchdog Timer dengan osilator internal
6. SRAM sebesar 512 byte
7. Memori Flash sebesar 8kb dengan
kemampuan read while write
8. Unit Interupsi Internal dan External
9. Port antarmuka SPI untuk
men-download program ke flash
10. EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi
11. Antarmuka komparator analog
12. Port USART untuk
komunikasi serial.
B. Konfigurasi Pin ATMega8535
Mikrokontroler AVR ATMega memiliki 40 pin dengan 32 pin diantaranya
digunakan sebagai port paralel.
Satu port paralel terdiri dari 8 pin, sehingga jumlah port pada
mikrokontroler adalah 4 port, yaitu port A, port B, port C dan port D. Sebagai
contoh adalah port A memiliki pin antara port A.0 sampai
dengan port A.7, demikian selanjutnya untuk port B, port C, port D. Diagram pin mikrokontroler
dapat dilihat pada gambar berikut:
Berikut ini adalah tabel penjelasan mengenai pin yang terdapat
pada mikrokontroler ATMega8535:
Tabel Penjelasan pin pada mikrokontroler ATMega8535
Vcc
|
Tegangan
suplai (5 volt)
|
GND
|
Ground
|
RESET
|
Input
reset level rendah,
pada pin ini selama lebih dari panjang pulsa minimum akan menghasilkan reset walaupun clocksedang
berjalan. RST pada pin 9
merupakan reset dari AVR. Jika pada pin ini diberi masukan low selama minimal 2machine cycle maka
sistem akan di-reset
|
XTAL
1
|
Input penguat osilator inverting dan input pada rangkaian operasi clock internal
|
XTAL
2
|
Output dari penguat osilator inverting
|
Avcc
|
Pin tegangan suplai
untuk port A dan ADC. Pin ini
harus dihubungkan ke Vcc walaupun ADC tidak digunakan, maka pinini harus dihubungkan ke Vcc melalui low pass filter
|
Aref
|
pin referensi
tegangan analog untuk ADC
|
AGND
|
pin untuk analog ground. Hubungkan kaki ini ke GND, kecuali
jika board memiliki analog ground yang
terpisah
|
Berikut ini adalah penjelasan dari pin mikrokontroler ATMega8535 menurut port-nya masing-masing:
1. Port A
Pin33 sampai dengan pin 40
merupakan pin dari port A. Merupakan 8 bit directional portI/O.
Setiap pin-nya dapat menyediakan internal pull-up resistor (dapat diatur per bit).Output buffer port A
dapat memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED secara langsung. Data Direction Register port A (DDRA) harus di-setting terlebih dahulu sebelum port A digunakan. Bit-bit DDRA
diisi 0 jika ingin memfungsikan pin-pin port A yang
disesuaikan sebagai input, atau diisi 1
jika sebagai output. Selain itu, pin-pin padaport A juga
memiliki fungsi-fungsi alternatif khusus seperti yang dapat dilihat dalam
tabel:
Tabel Penjelasan pin pada port A
Pin
|
Keterangan
|
PA.7
|
ADC7
(ADC Input Channel 7)
|
PA.6
|
ADC6
(ADC Input Channel 6)
|
PA.5
|
ADC7
(ADC Input Channel 5)
|
PA.5
|
ADC4
(ADC Input Channel 4)
|
PA.3
|
ADC3
(ADC Input Channel 3)
|
PA.2
|
ADC2
(ADC Input Channel 2)
|
PA.1
|
ADC1
(ADC Input Channel 1)
|
PA.0
|
ADC0
(ADC Input Channel 0)
|
2. Port B
Pin 1 sampai dengan pin 8 merupakan pin dari port B.
Merupakan 8 bit directional portI/O. Setiap pin-nya dapat menyediakan internal pull-up resistor (dapat diatur per bit).Output buffer port B
dapat memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED secara langsung. Data Direction Register port B (DDRB) harus di-setting terlebih dahulu sebelum port B digunakan. Bit-bit DDRB
diisi 0 jika ingin memfungsikan pin-pin port B yang disesuaikan sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output. Selain itu, pin-pin port B
juga memiliki fungsi-fungsi alternatif khusus seperti yang dapat dilihat dalam
tabel:
Tabel Penjelasan pin pada port B
Pin
|
Keterangan
|
PB.7
|
SCK
(SPI Bus Serial Clock)
|
PB.6
|
VISO
(SPI Bus Master Input/Slave Output)
|
PB.5
|
VOSI
(SPI Bus Master Output/Slave Input)
|
PB.4
|
SS
(SPI Slave Select Input)
|
PB.3
|
AIN1
(Analog Comparator Negative Input)OCC (Timer/Counter0 Output Compare Match Output)
|
PB.2
|
AIN0
(Analog Comparator Positive Input)INT2 (External Interrupt2 Input)
|
PB.1
|
T1 (Timer/Counter1 External Counter Input)
|
PB.0
|
T0 (Timer/Counter0 External Counter Input)XCK (JSARTExternal Clock Input/Output)
|
3. Port C
Pin 22 sampai dengan pin 29
merupakan pin dari port C. Port C
sendiri merupakan port input atau output. Setiap pin-nya dapat
menyediakan internal pull-up resistor (dapat
diatur per bit). Output buffer port C dapat memberi arus 20 mA dan
dapat mengendalikandisplay LED secara langsung. Data Direction Register port C (DDRC) harus di-settingterlebih dahulu sebelum port C digunakan. Bit-bit DDRC
diisi 0 jika ingin memfungsikanpin-pin port C
yang disesuaikan sebagai input, atau diisi 1
jika sebagai output. Selain itu,pin-pin port D juga memiliki fungsi-fungsi
alternatif khusus seperti yang dapat dilihat dalam tabel II.6:
Tabel Penjelasan pin pada port C
Pin
|
Keterangan
|
PC.7
|
TOSC2
(Timer Oscillator Pin 2)
|
PC.6
|
TOSC1
(Timer Oscillator Pin 1)
|
PC.1
|
SDA (Two-Wire Serial Bus Data Input/Output Line)
|
PC.0
|
SCL (Two-Wire Serial Bus Clock Line)
|
4. Port D
Pin 14 sampai dengan pin 20
merupakan pin dari port D. Merupakan 8 bit directional portI/O.
Setiap pin-nya dapat menyediakan internal pull-up resistor (dapat diatur per bit).Output buffer port D
dapat memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED secara langsung. Data Direction Register port D
(DDRD) harus di-setting terlebih dahulu
sebelum port D digunakan. Bit-bit DDRD
diisi 0 jika ingin memfungsikan pin-pin port D
yang disesuaikan sebagai input, atau diisi 1
jika sebagai output. Selain itu, pin-pin port D juga memiliki fungsi-fungsi
alternatif khusus seperti yang dapat dilihat dalam tabel:
Tabel Penjelasan pin pada port D
Pin
|
Keterangan
|
PD.0
|
RDX (UART input line)
|
PD.1
|
TDX (UART output line)
|
PD.2
|
INT0
(external interrupt 0 input)
|
PD.3
|
INT1
(external interrupt 1 input)
|
PD.4
|
OC1B
(Timer/Counter1 output compareB match output)
|
PD.5
|
OC1A
(Timer/Counter1 output compareA match output)
|
PD.6
|
ICP (Timer/Counter1 input capture pin)
|
PD.7
|
OC2 (Timer/Counter2 output compare match output)
|
Pada diagram blok ATMega8535 digambarkan 32 general purpose Working register yang dihubungkan
secara langsung dengan Arithmetic Logic Unit (ALU).
Sehingga memungkinkan dua register yang
berbeda dapat diakses dalam satu siklus clock.
Source : muhammadrizqir.blogspot.com
Source : muhammadrizqir.blogspot.com